KRC, JEMBER -
Rektor Universitas Jember (Unej) Tarcisius Sutikto menegaskan, belum saatnya Ujian Nasional (Unas) tingkat SMA sederajat menjadi standar masuk perguruan tinggi negeri. Kata dia, masih butuh waktu lama untuk menjadikan hasil unas sebagai standar masuk PTN.
"Saya kira belum saatnya. Sudahlah, buat apa mewacanakan unas menjadi standar masuk PTN. Lebih baik, PTN membahas rencana menuju PTN berstandar internasional," terangnya. Bahkan, dia mengakui telah menghubungi rekan-rekan sejawatnya, sesama rektor PTN, untuk lebih mengutamakan rencana peningkatan mutu PTN, daripada membahas wacana hasil Unas yang akan dijadikan standar masuk PTN itu.
Sutikto bukannya tidak setuju. Menurut dia, sampai saat ini Unas dianggapnya belum kredibel untuk memenuhi standar masuk PTN. Belum kredibelnya hasil Unas itu ditunjukkan dengan banyaknya kecurangan yang terjdai mulai dari pendistribusian soal, hingga pengumpulan soal setelah dikerjakan oleh peserta.
"Dalam semua lini, sangat mungkin terjadi kecurangan. Sehingga kurang pas untuk menjadi syarat masuk PTN," tukasnya. Apalagi, dalam pelaksanaan Unas masih meminta bantuan pengawasan dari PTN, yang semakin menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap kejujuran pelaksanaan Unas.
Kondisi ini juga menunjukkan bahwa belum ada kesiapan dari pendidikan jenjang menengah untuk mempersiapkan muridnya mengikuti ujian yang berstandar nasional.
"Nah, kalau masih seperti itu, apa ya mungkin mahasiswa yang masuk PTN itu akan kredibel," tanyanya. Itu sebabnya, PTN-PTN di Indonesia masih memilih untuk menyeleksi calon mahasiswanya melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), atau melalui seleksi lokal di masing-masing PTN. Dengan langkah ini, PTN berharap bisa menerima mahasiswa baru dengan kualifikasi maksimal.
Apalagi, sebenarnya PTN telah memberi penghargaan pada lulusan SMA sederajat yang berprestasi melalui jalu PMDK. Sehingga, tidak perlu menjadikan Unas sebagai standar masuk PTN. Dia menambahkan, jika suatu saat nanti pendidik di jenjang pendidikan menengah sudah memahami pentingnya pendidikan yang jujur dan kredibel, mungkin hasil Unas bisa menjadi syarat masuk PTN.
Sutikto menambahkan, PTN, seperti Unej, juga sudah memfasilitasi putra daerah untuk masuk ke Unej melalui seleksi lokal. "Jadi, kami sudah memberi kesempatan anak-anak asli Jember yang ingin masuk Unej. Kalau standar nasional itu merupakan langkah kami untuk menjaga mutu mahasiswa yang masuk ke Unej," pungkasnya. (tt)
Jumat, 13 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar